B Menganalisis pendengar dan audiens. Pendengar dan audiens adalah objek kita dalam berpidato, tetapi juga merupakan subjek yang harus menafsirkan gagasan-gagasan yang kita sampaikan. Maka wajar kita mengenal tentang apa dan siapa mereka. Dengan mengenal siapa mereka kita akan mudah dan lancar untuk berkomunikasi dengan mereka, sehingga mudah juga Seorangpresenter hebat akan terlebih dahulu berusaha mengenali kepada siapa mereka berbicara, kemudian menyesuaikan isi pembicaraan agar relevan dan efektif. Para presenter biasa tidak merasa penting untuk mencari tahu siapa audiensnya. Mereka hanya akan memberikan presentasi yang sama kepada berbagai audiens yang berbeda. Setiappresentasi harus punya tujuan. Dengan memiliki tujuan, Anda akan lebih baik dalam melakukan persiapan, lebih berhati-hati dalam tindakan, tampil lebih cerdas dan tepat sasaran, tentunya dengan hasil akhir yang berkesan bagi audiens. Buat tujuan Anda dengan jelas, bisa dicapai dan Anda tahu betul bagaimana mencapainya. dalampresentasi nantinya. Mengobrollah dengan mereka sebelum . presentasi dimulai. Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mental kita . sebelum berbicara di depan publik: 1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat menegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya dengan baik. Tidak . akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelah presentasi atau ï»żMemfokuskanpandangan kepada pendengar bisa mengurangi rasa khawatir Anda dalam berpresentasi. Jika mengalami kejadian Blank ,Anda dapat mencoba memandang salah satu pendengar untuk beberapa saat dengan ekspresi yang natural. Dari kejauhan, hal ini membuat Anda terlihat melakukan pause yang disengaja, untuk menekankan poin sebelumnya. Perhatian kesenangan dan humor adalah reaksi pendengar yang diharapkan. Menurut G. Sukadi (1995) tujuan menyampaikan topik dapat dibedakan dalam 5 tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan menghibur. Publik mengetahui sesuatu yang akan disampaikan 2. Tujuan mendorong. Mengenalaudiens dapat membantu kamu untuk menyiapkan materi yang efektif sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, kamu juga dapat menentukan media dan pendekatan yang sesuai dengan karakter audiens. Lalu apa saja yang hal-hal yang harus dianalisis dari audiens? 1. Aspek demografis. Analisis aspek demografis bertujuan untuk mengetahui siapa yang kamu ajak bicara, bagaimana latar belakangnya. sCItz. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Presentasi merupakan kegiatan yang sudah sering kita lihat dan dengar. Presentasi merupakan kegiatan menyampaikan hasil dari pekerjaan yang telah kita lakukan di depan banyak orang. Tujuannya tentu agar orang lain tahu apa yang kita sampaikan. Kegiatan presentasi tidak hanya dilakukan di dunia kerja, namun juga di bangku sekolah dan kuliah. Di bangku sekolah, kegiatan presentasi tidak sesering di bangku kuliah, karena pembelajaran di bangku sekolah lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Sedangkan di bangku kuliah, kegiatan pembelajaran dilakukan dua arah dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menyampaikan apa yang mereka temukan. Meski sudah tidak asing dengan presentasi, namun masih banyak yang masih grogi untuk tampil di depan banyak orang, apalagi tampil di hadapan penguji. Pasti sudah gemetaran dan membuat pikiran buyar serta blank . Hal itu sepertinya wajar saja jika belum terbiasa untuk tampil di depan banyak orang. Untuk itu perlu adanya persiapan sebelum mempresentasikan hasil karya kita guna meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi ketika presentasi nanti. Menguasai materi adalah hal yang paling penting dalam presentasi Sebelum melakukan presentasi tentu kita perlu melakukan persiapan agar presentasi yang kita lakukan bisa berjalan lancar dan tidak mengecewakan. Dalam hal presentasi hal utama yang paling penting adalah menguasai materi yang akan kita presentasikan nanti. Karena ibarat makanan, materi yang akan kita sampaikan adalah hidangan utama yang paling dinantikan. Untuk itu menyiapkan materi yang akan kita sampaikan harus benar-benar kita kuasai. Untuk menguasai materi, kita bisa membaca buku atau mencari materi dari website. Sebenarnya saat membuat slide presentasi, kita sudah merancang untuk menyampikan poin-poin yang akan kita sampaikan nanti. Namun mencari materi tambahan juga harus dilakukan agar kita bisa menyampaikan dengan lebih baik dan tentu saja tidak membosankan. 1 2 3 Lihat Lyfe Selengkapnya Rincian Tahapan Persiapan dan Penyajian Lisan Efektif. A. Analisa pendengar dan situasi penyajian lisan. B. Analisis penyaji dan tujuan penyajian lisan. 1. Pengumpulan bahan sajian yang akan digunakan; 2. Penentuan dan pemilihan intiisi presentasi lisan; 3. Penentuan dan pengembangan alat bantu penyajian; 4. Pengembangan pembukaan penyajian; 5. Pengembangan penutup penyajian; 6. Latihan presentasi lisangladi resik; 7. Penyajian lisan langsung. Tahap A Analisa Pendengar dan Situasi Penyajian Lisan Dalam tahapan ini, Anda sebagai penyaji perlu melakukan analisa keberadaan calon pendengar audience dan situasi setting tempat penyajian yang akan Anda gunakan. Analisa pendengar secara umum meliputi 1. Bidang tugas dan kelompok para pendengar. Apakah mereka berasal dari bidang tugas tertentu contohnya para guru, dokter, pegawai pemerintah, dan sebagainya; 2. Lama mereka bertugas di instansi tersebut. Apakah bidang tugas mereka berhubungan langsung dengan isi sajian Anda dan sudah berapa lama mereka melakukan tugas tersebut; 3. Seberapa jauh pengetahuan pendengar akan isi presentasi Anda. Perlu mengetahui sejauh mana cakupan penguasaan mereka akan isi sajian yang akan dipresentasikan. Bidang apa yang belum mereka kuasai dan aspek apa saja dari inti sajian Anda yang mungkin menarik kepada pendengar; 4. Bagaimana tingkat kebutuhan mereka atas isi penyajian. Anda diharapkan dapat menambah wawasan dan hal baru dalam meningkatkan mutu kinerja pendengar. Analisa pendengar secara khusus meliputi 1. Bagaimana tanggapan mereka mengenai Anda sebagai penyaji. Apakah mereka mengenal Anda secara pribadi atau sebaliknya? Bagaimana tingkat penerimaan mereka kepada Anda sebagai pembicara dalam situasi ini? 2. Apa alasan mereka menghadiri presentasi Anda? Apakah memang benar untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau karena paksaan atasannya. Pilihlah teknik penyajian yang Anda paling sukai sesuai kepada pendengar. Tentukan jenis informasi dan teknik penyajian lisan yang menarik perhatian pendengar? Carilah informasi lainnya mengenai pendengar yang meliputi kelompok usia, jumlah peserta, jenjang pendidikan; dan mengenai situasi penyajian yang meliputi alokasi waktu penyajian, suasana lokasi penyajian dan alat bantu yang tersedia yang dapat Anda gunakan. A B A B 1 2 3 4 5 6 7 Tahap B Analisa Penyaji dan Tujuan Penyajian Tentukan sejauh mana kemampuan Anda akan isi penyajian? Apakah inti penyajian merupakan bagian dari pendidikan atau pengalaman Anda? Hasil temuan Anda atau bidang tugas yang telah biasa Anda geluti? Tentukan tujuan penyajian Anda. Apakah tujuan presentasi Anda persuasif, informasi, menghibur pendengar, atau mengevaluasi sesuatu? Tujuan penyajian ini harus jelas kepada pendengar dan kalau boleh harus mencerminkan aspek kebutuhan pendengar. Kembangkan tujuan penyajian yang “SMART” sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendengar dan hasil yang ingin Anda capai. Tujuan yang SMART adalah tujuan yang khusus ”Specific secara spesifik dapat diukur dengan jelas. “Measurable”, dapat dicapai “Achievable”, realistis sesuai keadaan dan kondisi penyajian “Realistic in Scope”, dan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia “Time Bound”. Tentukan tujuan penyajian lisan Anda dengan menjawab pertanyaan pertanyaan berikut ini a. Apa yang ingin Anda capai di akhir penyajian? Apa kriteria keberhasilannya? b. Apa yang Anda inginkan dikuasai pendengar setelah mengikuti presentasi ini? Apa kriteria keberhasilannya? Langkah 1. Tahap Pengumpulan Bahan Penyajian Lisan Tentukan sejauh mana cakupan isi presentasi yang telah Anda kuasai? Tahap ini selalu berawal dari tingkat pengetahuan dan penguasaan Anda saat ini akan isi sajian Anda. Setelah itu Anda perlu mengobservasi sekeliling Anda dan kumpulan bahan yang dapat digunakan dalam penyajian lisan Anda. Kalau perlu diskusikan dengan pakar lainnya, teman atau baca beberapa publikasi mengenai topikisi presentasi Anda. Selama tahapan ini, tetap perhatikan tujuan presentsi lisan Anda. Rangkuman isi penyajian perlu dirinci dengan baik. Anda mungkin perlu mengembangkan pengantar khusus untuk setiap topik dan bagaimana teknik penguraiannya. Dalam tahapan pengumpulan bahan sajian ini, tulislah semua bahan di kartu penyajian. Jangan khawatir jika Anda punyai banyak kartu penyajian. Kartu-kartu ini akan Anda gunakan dalam menyeleksi inti penyajian lisan Anda dikemudian hari. Langkah 2. Tahap Seleksi dan Penentuan Inti Presentasi Dari bahan yang telah diakumulasi dalam kartu penyajian, tentukan dan pilihlah isi presentasi lisan Anda. Dalam seleksi ini Anda perlu menentukan topik rangkuman inti beserta sub topiknya. Pilihan ini harus disusun dalam pola susunan isi sesuai topik dan tujuan penyajian. Suatu presentasi lisan harus dapat menjelaskan isi penyajian secara rinci kepada pendengar, dan kartu. Kartu penyajian yang akan Anda gunakan hanya berisi judul penyajian, outline dan rincian sub-topik penyajian beserta kutipan jika ada conton–contoh, frase dan tanda khusus lainnya untuk kelancaran penyajian Anda, dan kemudahan kepada pendengar untuk mengikutinya. Untuk menjamin keberhasilan suatu penyajian lisan, Anda harus dapat menjelaskan isi penyajian secara rinci sesuai kebutuhan pendengar, menyajikan keterkaitan antara topik-topik penyajian, menjabarkan isi dengan menggunakan teknik bervariasi seperti penyajian masalah, Solusi, sebab. Akibat, kronologi, dan sebagainya. Semua kartu penyajian harus diurutkan dengan tanda khusus supaya mudah Anda gunakan. 37 Langkah 3. Tahap Memilih, Mengembangkan dan Mengguna kan Alat Bantu Penyajian Perlu Anda ingat bahwa apapun jenis alat bantu yang digunakan, Anda sebagai penyaji harus dapat menggunakan alat tersebut dengan baik. Penggunaan alat bantu merupakan tanggung jawab penuh dari penyaji. Jangan mengharapkan penyelenggara atau moderator untuk membantu Anda, khususnya dalam situasi seminar dan konferensi. Pilih, kembangkan dan persiapkan semua alat bantu sebelum presentasi dimulai. Urutan penggunaan media ini harus jelas dan tepat. Jangan sajikan suatu alat bantu apabila Anda belum siap menyajikannya, dan apabila alat bantu tersebut kurang berhubungan dengan inti sajian Anda. Apabila Anda menggunakan peralatan elektronik, persiapkan alat tersebut dengan lengkap sebelum peserta memasuki ruang penyajian. Dan sewaktu menggunakan alat bantu elektronik, usahakan berbicara lebih keras dan proyeksikan volume suara dan lafal pengucapan Anda. Jangan sekali-kali berdiri diantara pendengar dan alat bantu elektronik yang mengakibatkan alat tersebut kurang jelas kepada pendengar. Setelah selesai menggunakan alat bantu, matikan semua peralatan elektronik yang digunakan, dan simpan alat tersebut dengan baik dan rapi. Alat bantu apapun yang Anda gunakan selama penyajian harus dapat membantu penyaji memperjelas isi penyajian ukuran,warna, dan isi harus jelas dan tepat. Volume suara harus lebih tinggi saat menulis di papan, di flipchart, di OHP atau saat menggunakan peralatan elektronik lainnya. Langkah 4. Tahap Pengembangan Pembukaan Presentasi “Tak kenal maka tak sayang” adalah suatu ungkapan yang ber- makna bahwa kalau kita kurang mengenal atau tidak mengenal siapa pembicara maka perhatian kita tidak dapat sepenuhnya diberikan kepada penyajian, walaupun penyaji secara umum telah diberikan kepada penyajian. Walaupun penyaji secara umum telah diperkenal- kan oleh moderator, penyaji harus juga memperkenalkan dirinya secara ringkas dan perkenalkan topik yang akan dibawakannya. Tujuan pembukaan adalah untuk menarik perhatian pendengar dan memberi orientasi pendengar terhadap isi penyajian Anda. Pembukaan ini harus bebas, jelas, casual dan natural. Untuk dapat menarik perhatian pendengar Anda boleh menyajikan cerita ilustratif, kutipan khusus, pertanyaan atau berikan komplemen kepada pendengar. Untuk orientasi pendengar terhadap penyajian, Anda boleh menyajikan rangkuman isi, dan latar belakang penyajian Anda. Jangan sekali-kali minta maaf, berdebat atau meng-gunakan bahan yang tidak relevan dengan sajian Anda. Mulailah pembukaan Anda dengan bahasa isyarat yang baik seperti kefakuman sesaat dan memandang pendengar. Berikan perhatian merata kepada seluruh pendengar. Biasanya lama pembukaan penyajian berlangsung sekitar 10 dari alokasi waktu presentasi. Contoh Pembukaan Presentasi Lisan Selamat Pagi Ibu Bapak sekalian. Nama saya John Rosinsky; Adapun judul makalah yang akan saya sajikan adalah Peningkatan Kualitas Pengawasan di Industri ABM. Dalam sajian pagi ini, saya akan menyampaikan 4 bagian penting; pertama saya akan menguraikan sekilas tentang sejarah pengawasan kualitas di Industri ABM, kemudian saya akan membicarakan pola pengembangan dalam pengawasan kualitas dibeberapa cabang industri kami. Bagian ketiga akan berisi hasil yang dicapai dari pengawasan ini, dan dibagian akhir saya akan sajikan arah dan masa depan dari pengawasan kualitas di industry ABM. Diakhir penyajian saya akan berusaha menjawab semua pertanyaan dari para pendengar. Baiklah, saya akan mulai dengan sajian latar belakang pengawasan di 
. Langkah 5 Tahap Penutup Suatu Penyajian Lisan Suatu presentasi lisan dikatakan lengkap apabila penyajian tersebut memiliki komponen, PEMBUKAAN, PENJELASAN ISI, PENUTUP DAN TANYA JAWAB. Pokok pemikiran yang perlu Anda perhatikan dalam menutup presentasi lisan adalah Penutup sajian harus berisi elemen yang paling strategis dan berisi rangkuman penyajian Anda. Penutup harus dapat memperjelas inti penyajian dan bukannya menyajikan materi baru. Adapun alokasi waktu yang biasanya diberikan kepada penutup dalam suatu seminar dan konferensi adalah sekitar 5 dari seluruh waktu penyajian. Selama penyajian lisan Anda, inti dapat diulangi antara 3 sampai 10 kali untuk memperjelasnya kepada pendengar, tentu dengan gaya sajian yang berbeda. Langkah 6 Tahap Latihan Penyajian atau Gladiresik. Latihan penyajian lisangladi resik atau “Dummy Run” merupakan langkah terakhir dalam persiapan presentasi lisan. Semakin ber- pengalaman seorang penyaji maka waktu latihan yang dibutuhkannya semakin singkat dan bervariasi sesuai fokus perhatian dalam latihan yang dilakukan. Secara umum tujuan latihan penyajian adalah untuk meyakinkan kualitas penampilan penyaji. Teknik latihan ini bervarisasi. Yang paling utama Anda harus mencobakan latihan sendiri, latihan bersama teman, atau latihan dengan direkam videoaudio. Sewaktu latihan berlangsung, cobalah mengingat outline penyajian, dan latihan sampai bahan sajian dan isinya Anda kuasai. Perbaiki mekanisme penyajian Anda dengan memperhatikan tutur bahasa, nada suara, lafal pengucapan, dan hal lainnya seperti postur, gerak tubuh, dan ekspressi wajah. Latihan penyajian meningkatkan rasa percaya diri Anda, dan latihan ini menutupi kekurangan yang mungkin masih terdapat dalam teknik penyajian Anda. Latihan juga berfungsi memacu penyaji untuk terbiasa dengan bahan sajian, memacu Anda menggunakan alat bantu, teristimewa alat bantu elektronik. Latihan mempersiapkan Anda mengatasi potensi masalah atau pertanyaan yang mungkin ditanyakan pendengar. Akhirnya latihan membantu Anda mengukur penggunaan waktu dengan sebaiknya. Langkah 7 Tahap Penyajian Presentasi Lisan Tahapan ini dibagi atas tiga bagian besar yang meliputi kegiatan yang perlu diperhatikan sebelum penyajian berlangsung, selama penyajian dan kegiatan sesudah penyajian selesai. 41 Kegiatan Penyaji Sebelum Penyajian Persiapkan semua peralatan yang “Anda butuhkan yang meliputi susunan tata ruang, handout penyajian, mesin overhead projector OHP, transparency, laptop dengan LCD Projector dan alat bantu penyajian lainnya seperti gambar, pointer, flipchart, dll. Selama persiapan ini usahakan relax. Ini kesempatan Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda kepada pendengar dalam isi sajian yang telah Anda persiapkan. Kalau perlu persiapkan gaya penampilan dan kerapian busana Anda. Bersiaplah dan berikan senyum kepada peserta yang mulai memasuki ruangan penyajian. Kegiatan Penyaji Selama Penyajian Berlangsung Selama penyajian berlangsung senantiasa pikirkan isi penyajian Anda CONTENT, siapa pendengar Anda AUDIENCE, dan apa tujuan penyajian Anda PURPOSE. Gunakan kartu penyajian Anda dengan sebaik-baiknya, tetapi Anda harus memberikan perhatian yang merata kepada pendengar. Sajikanlah presentasi yang hidup, antusias, bersahabat dan dengan sikap yang tulus Anda harus berusaha menjadi diri Anda sendiri, jangan meniru gaya orang lain. Sesuaikan volume suara dengan akustik ruangan dan jumlah pen- dengar teristimewa kalau Anda menggunakan microphone. Selama penyajian tukarlah posisi penyajian Anda; variasikan antara berdiri, duduk dan bergerak. Dengan demikian kesempatan pendengar untuk tertidur berkurang karena gerakan kepala pendengar mengikuti pendengar yang menjadi fokus perhatian selama penyajian. Sewaktu menyajikan, jangan bicara terlalu cepat atau lambat, variasikan kecepatan bicara Anda, volume suara dan intonasi. Sajikan isi informasi pada tingkat menengah, tingkat perencanaan berdasarkan kemampuan peserta. Setiap topik penyajian harus Anda presentasikan dengan urutan a FOCUSING, beri tanda kepada pendengar tentang topik yang akan disajikan; b INFORMING beritahu pendengar akan isi topik sajian Anda; dan c DEFOCUSING, rangkumlah apa yang baru saja Anda sajikan. Di awal penyajian Anda perkenalkan kembali diri Anda secara singkat namun fokuskan kepada tema penyajian dan jelaskan alasan pemilihan judul. Mengapa? Karena dalam tahapan ini Anda berusaha memotivasi pendengar terhadap sajian Anda dan Anda menciptakan tingkat kredibilitas Anda sebagai penyaji. Sajikan hubungan antara topik. Focus, Inform, dan Defocus setiap topik dalam penyajian isi penyajian. Rangkumlah inti penyajian Penutup. Gunakan alat bantu yang telah Anda persiapkan dengan sebaik-baiknya dan diakhir penyajian ucapkan terima kasih atas partisipasi pendengar dalam penyajian. Kegiatan Penyaji Setelah Penyajian Selesai Setelah Anda berhasil melaksanakan penyajian lisan, kumpulkan semua bahan penyajian Anda termasuk alat bantu dan peralatan yang Anda gunakan. File bahan sajian ini dengan rapi untuk presentasi lisan dimasa mendatang. Kegiatan lain diakhir penyajian meliputi evaluasi penyajian Anda dengan menulis perihal yang menurut Anda berhasil disajikan dengan baik; perihal yang menurut Anda perlu lebih ditingkatkan di masa mendatang dan perihal baru yang terlupakan atau yang Anda dapatkan dari penyajian itu. Hasil evaluasi dan masukan ini akan bermanfaat apabila Anda diminta menyajikan inti sajian yang sama di masa mendatang. Dari uraian di atas berikut ini dirangkum urutan perihal yang perlu diperhatikan oleh pembicara yang meliputi 43 1. Ucapkan terimakasih kepada orang yang memperkenalkan Anda; 2. Ucapkan terimakasih kepada pendengar atas kesempatan penyajian Anda dan atas kerjasama yang baik dan kooperatif selama penyajian; 3. Jangan mengunyak permen karet atau merokok sewaktu penyajian; 4. Jangan basahi bibir Anda dengan lidah atau bersuara dari celah gigi; 5. Nomorilah kartu penyajian Anda atau handout Anda; 6. Rapihkan pakaian dan penampilan Anda sebelum penyajian, bukan selama penyajian; 7. Jangan terlalu banyak penggunakan “Pet Phrases” seperti, “You know”, “OK, “all right”, “Terrific”, “ahh”, “nah”, “Baiklah”. 8. Jangan lupa, pendengar terdiri dari individu yang menyinginkan Anda berhasil. Mereka bukan musuh kita Mereka berada dipihak kita; 9. Jangan gunakan “lelucon” yang tidak berhubungan dengan penyajian Anda; 10. Jangan berteriak kepada pendengar. Gunakan microphone seperlunya. 11. Waktu penyajian jangan lewat. Lebih baik penyajian dipersingkat daripada diperpanjang; 12. Jangan gunakan kata yang artinya kurang jelas atau Anda tidak dapat mengucapkannya dengan laval, vocal dan intonasi yang benar; 13. Jangan bermain dengan koin, perhiasan, kancing atau alat lainnya selama penyajian; 14. Usahakan kalimat Anda singkat, jelas dan mudah dimengerti pendengar; 15. Jangan bersandar ke podium selama penyajian; 16. Jagalah “Eye contact”Perhatian. Berikan perhatian yang merata kepada semua pendengar; 17. Tukarlah posisi bicara Anda untuk mengatasi kebosanan pendengar; 18. Variasikan intonasi dan kecepatan suara Anda. Kadang kala cepat, lambat atau sedang; 19. Lafal pengucapan kata harus jelas, diperlambat; 20. Ulangi penekanan “Key Words”Kata kunci selama penyajian. C. LATIHAN Petunjuk Berilah jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut jawaban Anda dapat ditulis dilembar terpisah. 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip IPO dalam komunikasi dan presentasi? 2. Sebutkan 7 tahapan persiapan dan pelaksanaan suatu penyajian? 3. Sewaktu penyajian, uraikan isi penyajian Anda dengan tahapan focusing, Informing, dan defocusing. Apa maksud pernyataan ini? 4. Walau Anda telah diperkenalkan moderator, namun sebelum memulai penyajian Anda diharapkan menyajikan perkenalan diri dan thema penyajian Anda. Mengapa? 5. Uraikan rincian penggunaan waktu penyajian untuk tahap pembukaan, tahap, penyajian isi dan tahap penutup. D. RANGKUMAN Prinsip IPO Input, Process, Output dalam komunikasi dan presentasi komunikatif mencakup keterampilan penyaji dalam mempersiapkan esensi presentasi dan menganalisis kemampuan calon pendengar Input, menyajikan esensi presentasi dalam kegiatan penyajian yang terstruktur Process, dan mengetahui ragam hasil penyajian yang akan diperoleh pendengar setelah mengikuti kegiatan penyajiannya Output. Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyajian lisan, terdapat 7 tahapan penyajian yang mencakup Pengumpulan bahan sajian; Penentuan dan pemilihan inti presentasi; Penentuan dan pengembangan alat bantu; Pengembangan pembukaan penyajian; Pengembangan penutup penyajian; dan Latihan Presentasi Sedang langkah ketujuh meliputi tanggung jawab dan perihal yang perlu diperhatikan oleh penyaji sebelum penyajian, sewaktu penyajian dan sesudah penyajian lisan selesai. Selain ketujuh langkah di atas, penyaji juga perlu memperhatikan 2 aspek utama lainnya selama persiapan dan selama penyajian berlangsung yang meliputi Analisa pendengar dan situasi penyajian lisan, dan Analisa penyaji dan tujuan penyajian lisan. Untuk memaksimalkan suatu penyajian lisan, penyaji perlu mengetahui mekanisme pembagian waktu penyajian. Untuk pembukaan Introduction dialokasikan sekitar 10 dari total waktu yang tersedia. Untuk paparan rincian inti penyajian the content of the talk dialokasikan sekitar 75 – 85 dari total waktu yang tersedia. Untuk penutup closing dialokasikan sekitar 5 dari total waktu penyajian. Selebihnya dialokasikan untuk sesi tanya jawab yang dapat berlangsung selama penyajian atau diakhir penyajian. Teknik dan rangkuman penyajian pada setiap urutan ini perlu di perhatikan untuk memaksimalkan keberhasilan suatu penyajian. BAB VI TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu memahami dan menjelaskan mengapa pendengar bertanya, menguraikan strategi persiapan dan pelaksanaan sesi tanya jawab, teknik menjawab pertanyaan dalam presentasi, dan teknik mengatasi demam panggung dalam suatu penyajian A. Mengapa Pendengar Bertanya? Dalam presentasi lisan, komponen tanya jawab sering digunakan untuk mengukur kesuksesan suatu penyajian. Kualitas dan kuantitas pertanyaan dapat menggambarkan sejauh mana pendengar mengikuti dan mengerti isi penyajian. Biasanya para pendengar bertanya karena mereka menghendaki klarifikasi atas satu bagian penyajian Anda. Mereka tidak dapat melihat aplikasi isi penyajian dengan kebutuhan mereka, atau mereka tidak setuju dengan satu bidang penyajian Anda dan mencoba memperluas cakupan pembahasan suatu topik tertentu. B. Strategi Persiapan dan Pelaksanaan Sesi Tanya Jawab Sesi tanya jawab dalam presentasi lisan dapat dilaksanakan diakhir penyajian atau selama penyajian berlangsung. Dalam sesi ini penyaji harus dapat mengontrol pertanyaan dan jawaban yang diberikan 47 48 Baca Juga Mau Sidang Skripsi dan Bingung Buat Presentasinya? Lihat berbagai template presentasi siap pakai untuk Skripsi, Tesis atau Disertasi Anda. Siapa saja audiens Anda? Presentasi dibuat untuk ditampilkan di hadapan audiens. Audiens yang tertentu. Mereka spesifik dan berbeda-beda pada setiap presentasi. Mengenali siapa audiens Anda – yaitu orang-orang yang akan datang untuk melihat dan mendengarkan Anda – akan membantu kita memahami bagaimana mereka mencerna informasi, dan apa yang ingin mereka dengar dari sebuah presentasi. Keuntungannya? Anda bisa melakukan penyesuaian agar presentasi Anda mampu mempengaruhi audiens dengan efektif. Jika kita melihat 3 komponen yang saling terkait dalam sebuah presentasi, salah satu kunci penting presentasi adalah audiens. Anda tampil memberikan presentasi dan menciptakan sebuah proses komunikasi, adalah untuk mereka. Mengenal Audiens Sangat Penting Tak kenal maka tak sayang, kata orang. Bagaimana memahami dan memberikan apa yang audiens inginkan jika Anda tak mengenal siapa mereka? Ketika Anda tidak tahu sudut pandang apa yang mereka gunakan ketika mendengarkan Anda, proses komunikasi tidak akan terjalin. Anda kesulitan untuk menyambungkan diri dengan mereka, dan mereka kesulitan untuk memahami Anda. Ini berujung pada frustrasi Anda frustrasi karena tidak bisa membuat mereka mengerti, dan mereka pun frustrasi karena kesulitan memahami Anda. Sebaliknya jika Anda mengenal audiens dengan baik. Presentasi yang Anda bawakan menjadi mudah, karena Anda tahu betul apa yang mereka inginkan. Anda dapat menentukan mana informasi yang harus disampaikan dan mana yang tidak perlu. Meyakinkan audiens pun menjadi jauh lebih mudah, karena Anda mengerti faktor apa yang mempengaruhi mereka dalam mengambil tindakan. Mengenal audiens bukan sebatas mengetahui bahwa mereka adalah atasan Anda, rekan kerja, mahasiswa, atau masyarakat umum. Mengenal audiens mencakup mengenal nama, posisi mereka dalam organisasi, keputusan apa yang biasa mereka ambil, dan apa yang mereka butuhkan dari presentasi Anda. Tak kalah penting, mengapa mereka datang untuk menyaksikan presentasi Anda. Kenali audiens. Inilah yang membedakan seorang presenter hebat dari sekumpulan para pelaku presentasi yang biasa saja. Seorang presenter hebat akan terlebih dahulu berusaha mengenali kepada siapa mereka berbicara, kemudian menyesuaikan isi pembicaraan agar relevan dan efektif. Para presenter biasa tidak merasa penting untuk mencari tahu siapa audiensnya. Mereka hanya akan memberikan presentasi yang sama kepada berbagai audiens yang berbeda. Setiap komunikasi bersifat unik. Komunikasi sangat tergantung kepada siapa Anda menyampaikannya dan dalam situasi bagaimana komunikasi itu disampaikan. Presentasi, adalah sebuah komunikasi. Siapa Audiens Presentasi Anda? Sebelum mulai mempersiapkan presentasi, cari tahu siapa saja yang akan hadir dalam presentasi Anda. Semakin lengkap informasi yang Anda punya, Anda akan semakin siap berlaga di medan pertempuran presentasi. Dalam The Art of War, Sun Tzu mengatakan, “Siapa yang mengenal pihak lawan dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan terkalahkan dalam seratus pertempuran. Siapa yang tidak mengenal pihak lawan namun mengenal dirinya sendiri, punya peluang seimbang untuk menang atau kalah. Siapa yang tidak mengenal pihak lawan dan tidak mengenal dirinya sendiri, akan kalah dalam setiap pertempuran.” Singkatnya, Sun Tzu mengatakan “Yang mengenali dirinya, mengenali lawannya dan mengenali medan tempurnya, akan memenangkan setiap pertempuran.” Sebuah presentasi adalah medan tempur komunikasi. Anda ingin pesan yang Anda sampaikan diterima sebaik mungkin oleh audiens. Karena itu, kenali kekuatan diri Anda sebagai presenter, kenali lawan Anda audiens serta apa yang mereka harapkan, dan kenali medan pertempuran media komunikasi, tempat presentasi, dan pendekatan khusus yang mungkin Anda perlukan. Maka Anda akan memenangkan setiap presentasi. Apa Saja Yang Perlu Anda Ketahui Dari Audiens? Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui dari audiens Siapa nama audiens yang akan hadir? Apa posisi mereka dalam organisasi? Apa latar belakang pendidikan, atau pekerjaan mereka? Sejauh mana tingkat pengetahuan mereka terhadap topik yang akan Anda sampaikan? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa yang mereka suka untuk didengar, dan apa yang tidak mereka suka? Apa tujuan mereka mendengarkan presentasi Anda? Mengapa mereka perlu mendengarkan Anda? Jadi jangan pernah lupa setiap kali hendak mempersiapkan presentasi, kenali dulu kepada siapa Anda akan menyampaikannya. Dengan demikian Anda bisa menyesuaikan komunikasi yang paling tepat buat mereka.. Download Buku “Presentasi Memukau” Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS! Apa sih, yang dimaksud dengan presentasi itu? Jadi, Presentasi yaitu suatu proses penyampaian ide, produk baru, atau hasil pekerjaan yang ditampilkan dan dijelaskan terhadap para audiens. Kegiatan presentasi ini, sering dilakukan pada beberapa acara formal dan non formal untuk sekedar menyampaikan informasi secara visual. Entah itu mempresentasikan tugas atau sekedar meberikan informasi atau materi kepada teman-teman. Pengertian Presentasi Menurut Para AhliTujuan PresentasiJenis-Jenis Presentasi1. Presentasi Dadakan Impromptu2. Presentasi Naskah Manuscript3. Presentasi Hafalan Memoriter4. Presentasi EkstemporerTeknik Presentasi1. Prinsip Motivasi2. Prinsip Pengertian3. Prinsip Perhatian4. Prinsip Keindraan5. Prinsip Kegunaan6. Prinsip UlanganHal Penting Saat PresentasiManfaat PresentasiAplikasi Presentasi Pengertian Presentasi Menurut Para Ahli 1. Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia Presentasi yaitu suatu proses memperkenalkan, menyajikan, dan/atau mengemukakan sebuah informasi didalam suatu diskusi atau forum. 2. Menurut Kamus Oxford Presentasi adalah suatu proses penyampaian ide, produk baru atau hasil pekerjaan yang ditampilkan dan dijelaskan terhadap para audiens. Jadi, presentasi yaitu suatu kegiatan berbicara yang dilakukan dihadapan hadirin dengan tujuan buat menyampaikan pesan atau informasi. Orang yang menyampaikan presentasi disebut sebagai pembicara atau presenter. Sedangkan, buat orang yang mendengarkan presentasi disebut sebagai audiens. Para pembicara yang terkenal di Indonesia yaitu Tung Desem Waringin, KH Abdullah Gymnastiar, Andrie Wongso, dan lainnya. Berikut dibawah ini, ada beberapa tujuan umum dilakukannya suatu presentasi, diantaranya yaitu 1. Memperkenalkan Diri Didalam sebuah presentasi, kamu juga bisa memperkenalkan diri. Mulai dari menyebutkan nama, menampilkan riwayat hidup, dan data diri lainnya agar dikenal oleh khalayak. 2. Menyampaikan Informasi Informasi yang disampaikan bisa berwujud materi edukasi, keuangan, atau bahkan informasi sekedar buat pemberitahuan. Pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting, sampai rahasia. 3. Mempromosikan Produk atau Jasa Presentasi bisa dikerjakan untuk tujuan promosi sebuah produk atau jasa terhadap calon pembeli. Jadi, orang yang akan menjadi presenter nantinya akan dibekali dengan pengetahuan terkait produk dan akan dibantu dengan alat bantu peraga guna memudahkan penyampaian pesan. 4. Meyakinkan Pendengar Buat meyakinkan para pendengar, maka kegiatan presentasi harus memiliki isi berupa informasi, data, dan bukti yang tersusun secara logis. 5. Memotivasi Pendengar Biasanya, seorang pemimpin akan melakukan presentasi guna mengarahkan dan membimbing para karyawannya agar bekerja dengan maksimal. Pemimpin atau presenter juga bisa memotivasi karyawannya melalui forum itu demi tercapainya tujuan perusahaan. 6. Menyampaikan Suatu Ide atau Gagasan Ide atau gagasan juga bisa disampaikan melalui kegiatan presentasi. Pada saat perusahaan mengalami masalah yang sangat sulit dipecahkan. Maka, diperlukan orang lain yang bisa memberikan argumen terkait ide solusi dari masalah itu yang dikemas didalam bentuk presentasi. 7. Menghibur Pendengar Di zaman globalisasi sekarang, banyak sekali acara-acara hiburan yang tayang di berbagai platform. Biasanya, dalam acara hiburan itu akan dipimpin oleh presenter yang handal dengan tujuan buat menghibur para penonton. Presenter akan dituntut buat melakukan pembicaraan yang bersifat menghibur tapi relevan dan profesional, jadi para penonton bisa menikmati acara yang sedang dibawakan. 8. Menyentuh Emosi Pendengar Dalam hal ini, sang pembicara memiliki tugas buat membawa presentasi agar bisa menyentuh perasaan atau emosi seseorang. Contohnya Pembicara melakukan presentasi dihadapan para pendengar terkait korban bencana yang terjadi pada belakangan ini. Presentasi satu ini, dilakukan pembicara agar pendengar merasa tersentuh agar mau membantu para korban bencana dengan cara memberi sumbangan. Jenis-Jenis Presentasi Dibawah ini, ada beberapa jenis atau cara penyampaian presentasi yang perlu diketahui, yaitu 1. Presentasi Dadakan Impromptu Presentasi impromptu yaitu presentasi yang dilakukan dengan tiba-tiba tanpa adanya persiapan, baik itu tema yang dibawakan sampai alat bantu. Umumnya, presentasi ini terjadi saat dosen menunjuk dengan tiba-tiba atau emang ada informasi penting yang harus segera untuk disampaikan. Kelebihan Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara. Membuat pembicara terus berpikir selama presentasi. Suara yang keluar merupakan hasil spontanitas. Kekurangan Informasi yang disampaikan bisa aja tersendat, karena memerlukan waktu berpikir dan mengolah kata. Terjadi demam panggung. Tidak urut saat menyampaikannya. 2. Presentasi Naskah Manuscript Presentasi manuscript yaitu presentasi yang dilakukan pembicara dengan membawa naskah atau teks. Presentasi naskah bisa membuat bosan audiens, karena pembicara tidak melakukan kontak mata. Yang mana, bisa membuat pendengar presentasi tersebut kurang merasa termotivasi. Kelebihan Penyampaian dilakukan secara sistematis atau berurutan. Kemungkinan kecil terjadinya kesalahan dalam penyampaian presentasi. Suara atau kata yang keluar diungkapkan dengan baik dan juga benar. Kekurangan Tidak ada kontak mata dengan pendengar, yang seolah-olah acuh tak acuh kepada audiens. Tidak menarik didalam penyampaian informasinya. Pendengar tidak akan termotivasi untuk mendengarkan presentasi. Pendengar akan merasa cepat bosan dan suntuk. 3. Presentasi Hafalan Memoriter Presentasi memoriter adalah presentasi dengan cara menghafal teks yang udah dipersiapkan sebelumnya. Tapi, pada saat melakukan presentasi, pembicara tidak akan sambil membaca naskah atau teks. Kelebihan dan kekurangan dari presentasi memoriter yaitu hampir sama dengan manuscript. Presentasi ini sangat buruk untuk dilakukan, karena kalo lupa dengan kata-kata yang ada di naskah bisa membuat presentasi menjadi gagal. 4. Presentasi Ekstemporer Presentasi ekstemporer yaitu pembicara akan mempersiapkan materi dengan cara membuat poin-poin penting yang harus disampaikan pada para audiens. Kemudian, setelah itu baru dijelaskan dengan secara detail saat melakukan presentasi. Kelebihan Kemungkinan besar pembicara didalam menyampaikan presentasi bisa menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman pada naskah atau hafalan, dengan informasi yang tidak melenceng dari tema presentasi. Pembicara bisa menyampaikan informasi dengan jelas, karena udah ada persiapan sebelumnya. Penyampaian presentasi dilakukan secara sistematis atau berurutan. Pembicara bisa melakukan kontak mata dengan pendengar. Lebih leluasa untuk menyampaikannya. Kekurangan Buat pemula akan sulit untuk melakukannya, karena memerlukan keahlian dan tingkat percaya diri. Memerlukan waktu yang lama untuk persiapan presentasi. Perlu memiliki wawasan yang cukup terkait tema yang akan dibicarakan. Teknik Presentasi Ada beberapa teknik presentasi yang perlu kamu ketahui, diantaranya seperti dibawah ini 1. Prinsip Motivasi Ada beberapa cara agar audiens termotivasi untuk mendengarkan presentasi, yaitu memanfaatkan prinsip 5W 1H seperti ini What, apa yang sedang dibicarakan? Who, siapa yang sedang diajak berbicara? When, kapan pembicara tersebut melakukan pembicaraan? Where, dimana pembicara melakukan pembicaraan? Why, mengapa seseorang itu melakukan pembicaraan? How, bagaimana cara dia melakukan presentasi? 2. Prinsip Pengertian Pada saat mempresentasikan sesuatu, pembicara perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh audiens. Kenapa? Karena, tujuannya untuk memudahkan pada menangkap informasi yang diberikan pada audiens. Makanya, saat ada pembicaraan yang kurang dimengerti oleh pendengar, sebaiknya diperjelas atau diberi pengertian. 3. Prinsip Perhatian Pendengar nantinya akan memperhatikan pembicara, kalo yang dibicarakan bersifat menarik. Atau, bisa dikatakan pendengar akan memiliki minat mendengarkan kalo pembicara melakukan hal menarik saat melakukan presentasi. Baik itu yang bersifat lucu, aneh, yang penting disesuikan dengan kebutuhan dan bersifat menegur. 4. Prinsip Keindraan Prinsip keindraan yaitu menghendaki pembicara buat menggunakan alat yang berkaitan dengan panca indera saat melakukan presentasi. Alat peraga tersebut berfungsi untuk membantu memperkenalkan topik presentasi. Hal itu juga turut membantu pembicara untuk mengatakan suatu hal atau kata demi kata. Contoh alat peraga yang dimanfaatkan saat presentasi, seperti OHP Overhead Projector. Slide. Video. Tape. Grafik. Gambar. Brosur. 5. Prinsip Kegunaan Prinsip kegunaan yaitu menghendaki pembicara guna menentukan dulu fungsi dari uraian presentasi yang nantinya akan disampaikan. Hal tersebut, mempunyai tujuan supaya si pendengar tidak akan memiliki rasa penasaran. 6. Prinsip Ulangan Prinsip ulangan mengharuskan sang pembicara untuk mengulang kembali materi yang mereka sampaikan. Hal tersebut, supaya pendengar lebih mudah untuk mengingat tentang apa yang udah disampaikan. Umumnya, prinsip ulangan akan menekankan sebuah topik atau maksud yang penting dari isi presentasi. Makanya, agar informasi yang penting dari sebuah presentasi bisa ditangkap dan mudah dimengerti, hendaknya seorang pembicara mengungkapkannya dengan cara berulang-ulang. Hal Penting Saat Presentasi Ada beberapa hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan presentasi, diantaranya yaitu Menguasai materi. Menggunakan bahasa dengan baik. Tenang dalam bersikap. Memiliki keberanian. Sanggup untuk menampilkan gagasan dengan lancar dan teratur. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku dan tidak canggung. Sanggup buat mengadakan reaksi yang cepat dan tepat pada situasi apapun yang mungkin muncul saat presentasi berlangsung. Manfaat Presentasi Kegiatan presentasi memiliki beberapa manfaat yang bisa diambil, diantaranya yaitu Umumnya, audiens akan lebih jelas apabila diikuti dengan media gambar atau video visual. Media atau sarana pembantu dalam penjabaran dari materi pelajaran sekolah atau sebuah projek kerja. Memupuk mental yang terdapat didalam diri si pembawa materi presentasi. Kesan lebih eksklusif sebab melibatkan alat presentasi professional. Sebagai bahan paparan sebuah pokok bahasan inti. Dapat menjadi inspirasi. Bisa menjadi pengingat dan dibaca kembali. Aplikasi Presentasi Ada empat 4 macam aplikasi presentasi yang populer digunakan, diantaranya yaitu 1. Microsoft Powerpoint Powerpoint yaitu program dari Microsoft Office yang menjadi software paling populer digunakan buat menampilkan suatu presentasi. Aplikasi satu ini, dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan menjadi salah satu program berbasis multimedia. 2. Magic Point MagicPoint merupakan sebuah alat bantu presentasi berbasis XWindow. Alat ini, dirancang secara khusus untuk membuat presentasi sederhana tapi juga memungkinkan membuat sebuah presentasi yang kompleks. 3. OpenOffice Impress Presentation Aplikasi satu ini menyerupai aplikasi Ms. Powerpoint. 4. KPresenter Program pembuat presentasi satu ini, sepertinya memang mengerti keperluan kamu dalam hal visualisasi presentasi. Dengan interface yang indah dan mudah, pembuatan presentasi akan menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan. Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Pengertian Presentasi. Gimana? Sangat mudah dipahami kan? Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat 😀 Originally posted 2021-07-29 130810. Merasa takut berdiri didepan banyak orang?Merasa grogi kalau harus bicara dengan orang asing?Merasa omongan kita tak dihiraukan oleh mereka?Kalau jawaban kamu dari pertanyaan diatas adalah Ya’, bisa jadi kamu punya masalah dengan namanya presentasi. Presentasi bisa juga berarti membawakan, menghadirkan, menunjukkan hal-hal apa yang sedang dari apa yang sedang kita presentasikan, selalu ada hal-hal yang harus dan tidak boleh kita lakukan selama melakukan presentasi. Bila kamu masih merasa kurang mampu berpresentasi dengan baik entah itu saat didepan kelas atau didepan bos’, silahkan simak tulisan kebiasaan yang harus dihindari saat presentasi 1. Membaca saat presentasiHal ini sering sekali aku lihat pada teman-temanku saat kuliah, dan mungkin termasuk kamu. Membaca catatan atau materi presentasi kita sama sekali tak dilarang tapi bila sering dilakukan maka akan berakibat jelek pada hasil presentasi kita. Efek negatif kita terlihat tidak menguasai materi review slide/materi sebelum presentasi dan jangan pernah bahas hal yang tak kamu kuasai. 2. Tak lakukan kontak mataPresentasi adalah komunikasi 1 arah antara kita dengan pendengar. Makanya pendengar akan sangat bosan sekali bila kita tidak mampu berkomunikasi secara menarik. Salah satu cara agar menarik perhatian adalah kontak mata, melihat mata pendengar kita. Efek negatif pendengar menjadi tak fokus pada latih dan ingatkan diri kamu agar melakukan kontak mata dengan seluruh pendegar. 3. Berpakaian tak rapihKesan pertama adalah segalanya, terutama bagi mereka yang belum mengenal kita. Oleh karena itu berpakaianlah yang rapih, tidak harus memakai jas tapi rapih. Karena hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya di hati pendengar. Efek negatif pendengar meremehkan ajak teman wanita untuk memilihkan pakaian yang pantas untukmu, pantaskan pakaianmu dengan budaya lokal setempat. 4. Melakukan hal-hal tak pentingSaat presentasi kadang kita tak sadar telah melakukan hal-hal diluar kebiasaan, misalnya mengepal tangan, memegang kancing baju, memainkan pulpen bahkan menjentikkan jari. Hal-hal kecil ini memang sepele tapi bagi pendengar, ini bisa menjadi sangat menggangu. Hindari kebiasaan ini. Efek negatif menciptakan kesan tak percaya diri oleh ingatkan dirimu agar tak melakukannya, rekam dirimu saat presentasi dan terus koreksi hal ini. 5. Tak melakukan persiapanPenting! lakukan persiapan untuk presentasimu. Presentasi yang buruk adalah hasil dari persiapan yang buruk. Segala hal yang dipersiapkan baik selalu menghasilkan hal baik. Efek negatif pendengar menilai kita gagal lakukan persiapan! atur tempo presentasi, hal yang ingin diucapkan hingga bagaimana kita berjalan saat di panggung. 6. Hanya berdiri di satu tempatBerdiri di pojok dengan laptop dihadapan dari awal hingga akhir presentasi tidak akan membuat presentasimu menjadi hebat dihadapan pendengar. Kamu bukanlah robot yang bisa bersuara, kamu adalah pembicara yang dianggap hebat oleh pendengarmu. Buatlah mereka terkesima!Efek negatif pendengar merasa bosan dengan cek lokasi panggung sebelum presentasi dan aturlah bagaimana kamu berjalan dan menyapa pendengar nantinya. 7. Membaca poin-poin pada slidePendengar kita mampu melihat dan membaca apa yang ditampilkan slide. Oleh karena itu hindari mengulang apa yang telah tertulis pada slide. Hindari memasukkan banyak kalimat pada slide, dan biarkan pendengar mendengar langsung dari ucapan kita bukan pada slide. Efek negatif kita terkesan tak menguasai Gunakan beberapa kata kunci pada slide sebagai bahan presentasi. 8. Terlalu lama berbicaraBagi seorang pemimpin, berpidato berjam-jam mungkin cara untuk menunjukkan seberapa besar kekuasaannya namun hal ini sesungguhnya tak baik. Persingkatlah hal-hal yang ingin kita sampaikan, pendengar tak akan selalu fokus pada hal yang kita bicarakan. Efek negatif kita kehilangan perhatian atur waktu presentasi dan gunakan gambar bila memang lebih mudah penyampaiannya. 9. Gagal menarik perhatianPendengar hanya akan mengingat apa yang kita ucapkan pada awal dan akhir presentasi, bila kita gagal menarik perhatian pada awal presentasi bisa jadi tujuan presentasi kita tak akan tercapai. Efek negatif presentasi kita akan menjadi berikan alasan kepada pendengar mengapa mereka harus memperhatikan kamu. 10. Mengakhiri presentasi dengan burukHal pertama yang di ingat pendengar adalah akhir dari presentasi kita. Oleh karena itu, akhiri presentasimu dengan baik sehingga pendengar mampu mengingat semua materi yang disampaikan. Efek negatif pendengar lupa materi tampilkan sesuatu yang menohok, misalnya kata mutiara atau berikan pertanyaan. — Itulah 10 hal yang harus dihindari saat presentasi yang kusadur dari The 10 Worst Presentation Habits oleh Carmine Gallo. Semoga bermanfaat.

mengapa sebelum presentasi harus mengenal situasi dan pendengar